Rabu, 14 Oktober 2015

BUDAYA GRESIK

GRESIK? Hmmm Gresik itu kota kecil yang mempunyai beragam budaya. Apa ajasih? Yuk kita bahas…




Kota yang terletak disebelah Surabaya ini ternyata memiliki beragam kebudayaa yaitu, Malam selawe, pasar bandeng, rebu wekasan, dll. Malam selawe? Apa sih malam selawe. Malam selawe itu di laksanakan setiap malam ke 25 di bulan ramadhan, dimana pada malam itu banyak orang yang melakukan iktikaf dan berburu malam lailatul qadar dengan cara melakukan ibadah demi ibadah. Malam Selawe ini diadakan setiap tahun nya pada tanggal 24-25 ramadhan disekitar pemakaman Sunan Giri gresik. Acara ini merupakan acara yang ditunggu tunggu oleh warga Gresik khususnya. Biasanya saat malam itu, jalan yang selebar 8 meter itu dipenuhi dengan para pedagang dan para peziarah baik dari Gresik, luar gresik bahkan luar jawa, ratusan bahkan ribuan peziarah pun berada disana. Tradisi malam selawe ini telah berlangsung selama ratusan tahun yang lalu, dan diadakan setiap tahunnya di bulan ramadhan. jadi jangan sampe ketinggalan ya guys untuk mengikuti acara malam selawe di gresik.
Lalu apasih pasar bandeng itu? Apa pasar yang menjual ikan bandeng biasa? Oh tentu tidak. Pasar Bandeng itu sebuah tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari raya idul fitri. Dimana dilakukan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran dengan tujuan untuk menyambut malam takbiran atau untuk memeriahkan hari kemenangan agama islam (hari raya idul fitri). Pasar  bandeng dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan mereka dalam menjalankan ibadah puasa, sekaligus menunjukkan kepawaian dalam bidang pertambakan ikan bandeng dan juga untuk mengingat adat dan melestarikan budaya gresik agar tidak hilang dengan berjalanya waktu.  Hingga pada hari H, tak heran banyak orang yang sedang asik  menikmati kemeriahan pasar bandeng. Bagi yang membawa kendaraan harap bersabar karena pasti jalanan dimana mana macet  dan untuk  yang berjalan kaki harap berhati- hati dengan barang bawaannya. Dengan kepadatan orang- orang seperti itu, masyarakat tetap antusias dalam perayaan pasar bandeng. Tidak hanya masyarakat Gresik saja yang ikut serta memeriahkan tapi juga dari berbagai kota yang berdekatan dengan kota Gresik  terutama Sidoarjo, Lamongan,  dan Mojokerto serta daerah yang lainnya. Karena banyaknya orang yang simpatik dengan tempat pelaksanaan pasar bandeng ini diperpanjang dari Jl. Sindujoyo, Jl. Samanhudi, Jl. Gubenur Suryo, dan  Jl. Raden Santri.  Awalnya sebelum diperpanjang hanya dimulai dari  Jl. Gubenur Suryo memanjang ke alun- alun kota. Maka jangan heran jika kita ingin merasakan pasar bandeng gresik kita harus rela bersenggol-senggol ria dengan pengunjung yang lainnya. Namun itu tidak akan dapat mengundurkan niat masyarakat untuk jalan jalan bersama keluarga.
Dan yang terakhir apa sih Rebu Wekasan itu? rebo wekasan itu sebuat perayaan unik yang hanya ada di desa pongangan, kecamatan manyar kabupaten gresik dan hanya di rayakan pada hari rabu terakhir bulan safar (orang jawa mengatakanya dengan nama bulan sapar). Namun, tiga tahun terakhir ini rebo wekasan di adakan di desa Suci. Menurut masyarakat asli pongangan , rebo wekasan memiliki banyak kegiatan yang kental dengan unsur budaya dan keagamaan. Oleh karena itu, Wali tersebut memberi nasehat dan mengajak para umat untuk bertaqorrub pada Allah  meminta agar dijauhkan dari semua bala’ yang diturunkan pada hari itu. Lebih jauh beliau memberi tuntunan tata cara bertaqorrub dengan rangkaian doa–doa yang dalam istilah jawa lebih dikenal sebagai doa tolak bala. Pada intinya rangakian doa itu diberikan oleh para wali-wali Allah sebagai upaya memohon kepada Allah untuk diberikan keselamatan dan di jauhkan dari semua macam bala yang diturunkan pada hari itu. Tata cara dan bentuk do’a yang diberikanpun berbeda – beda dari satu guru keguru yang lain. Inilah asal muasal ritual Rebo wekasan yang mengakar dan di lakukan oleh masyarakat dari generasi ke generasi.
Yaps sekian tentang budaya kota saya.


Selasa, 06 Oktober 2015

CHAMPS KE 4



Minggu ke 4 Champs nih. Dengan berbagai pengalaman dan pembelajaran baru dari kak tingkat membuat wawasan para mahasiswa baru semakin bertambah.
CHAMPS kali ini mahasiswa Si 3 UISI melakukan pengabdian masyarakat dengan bersih-bersih alun-alun kota Gresik. Kegiatan ini di mulai pukul 06:00 WIB dan di awali dengan senam pagi yang di pimpin oleh kakak panitia CHAMPS. Setelah melakukan senam pagi seluruh peserta CHAMPS di bagi menjadi 5 kelompok dan di sebar ke beberapa area alun-alun. Seluruh peserta CHAMPS 2015 antusias dalam membersihkan alun-alun kota Gresik. Bersih bersih alun-alun kota Gresik berjalan dengan lancar dan berkhir pukul 08:00 WIB. Kegiatan dilakukan dengan diskusi dalam kelompok CHAMPS. Dalam diskusi kita membahas tentang keadaan alun-alun kota Gresik dan ide kita untuk memperbaiki tata letak dan sarana prasarana yang ada di alun-alun kota Gresik
        Disini kita diajarkan bagaimana sih cara kita untuk mengembangkan area alun-alun Gresik ini. Memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti pembangunan sanggar seni, persediaan sarana olahraga dan taman bermain anak-anak yang kurang perawatan jika dilihat dari kondisinya.
        Selain itu di alun- alun kurang sesuatu yang menggambarkan bahwa itu kota Gresik, akhirnya dalam forum diskusi banyak teman-teman yang memiliki usul yang kadang diluar pemikiran manusia pada umumnya.
        Selain forum diskusi dan kegiatan bersih-bersih, panitia CHAMPS juga menyediakan penugasan yang selalu unik yaitu roti tanah liat dan kue sepatu kering
 

PAUZIYA Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang